Penelitian Stimulus Dosen

JudulBundo Kanduang dalam Perspektif Worldview Islam, Studi Kritis Klaim Feminisme di Tanah Minang
Nama HibahHibah Internal Penelitian
Nama ProgramPenelitian Kompetitif
Nama SkemaPenelitian Stimulus Dosen
AbstrakPenelitianini di latar belakangi oleh berbagai artikel yang mengklaim bahwa Matrilineal di Minang adalah representasi dari paham feminisme. Secara garis besar artikel-artikel tersebut menyimpulkan bahwa enam sifat Bundo Kanduang yang melekat dalam perempuan Minangkabau yaitu (1) ingek dan jago pado adat, (2) berilmu, bermakrifat, berfaham, ujud yakin pado Allah, (3) murah dan mahal dalam laku dan parangai yang berpatutan, (4) kayo miskin padohati dan kebenaran, (5) sabar dan ridha, dan (6) imek dan jimek lunak lambuik bakato-kato, sejalan dengan konsep pemikiran feminis liberal yang menginginkan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki di ranah publik. Feminis liberal menginginkan perempuan untuk lebih membuka diri dalam pergaulan. Perempuan juga harus turut andil dalam pengambilan keputusan di masyarakat. Selainitu, perempuan juga harus mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki agar ia dapat mengembangkan pribadinya untuk masa depan yang lebih baik. Penelitian ini berusaha untuk menguji benarkah konsep bundo kanduang yang dipahami oleh perempuan Minang itu adalah representasi dari kebebasan individu, penghapusan ketimpangan gender, diskriminasi dan melawan patriarki seperti yang selama ini menjadi fokus utama feminis liberal. Peneliti melihat bahwa perlu adanya kajian lebih mendalam terhadap sifat bundo kanduang yang direpresentasikan oleh para perempuan Minang dan irisannya dengan gerakan feminisme liberal. Peneliti merasa perlu untuk melakukan konfirmasi kepada para perempuan Minang apakah sistem matrilineal yang diterapkan di Sumatera Barat dan Minangkabau khususnya ini dipergunakan untuk melawan praktek seksisme dan melawan ideologi patriarki. Kedua, peneliti perlu mengkonfirmasi apakah perempuan Minangkabau menerapkan matrilineal untukmenghargai kebebasan individu. Di mana di dalam kebebasan individu ini seorang wanita diberikan hak untuk memilih tujuan hidup masing-masing, bebas membuat pilihan, dan menjadi manusia yang utuh. Ketiga, peneliti ingin mengkonfirmasi dan menguji apakah konsep bundo kanduang ini untuk memberikan hak memilih untuk lebih berperan di ranah public dari pada menjadi seorang ibu rumah tangga. Keempat, peneliti ingin mengkonfirmasi apakah perempuan Minangkabau juga sependapat dengan perjuangan feminis liberal yang selama ini mendorong kebebasan seksual di mana di dalamnya perempuan diberi untuk pelayanan aborsi dan menentang diskriminasi seks.
Pengusul Fahman Mumtazi, S.H.I., M.A.
Anggota 1 Fahman Mumtazi, S.H.I., M.A.
Anggota 2 Arif Dian Santoso, S.H., M.H.
Tahun Penelitian2021
Sumber DanaUNIDA GONTOR
Dana Non DiktiIDR 0,00