Program Kemitraan Masyarakat (PKM)

JudulPendampingan Penerapan Metode 4T 1M: Tasmi’, Tilawah, Tafhim, Tikrar dan Murajaah untuk Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Santri/wati TPA Jannatul Firdaus Desa Siman, Kec. Siman, Kab. Ponorogo
Nama HibahHibah Internal Pengabdian kepada Masyarakat Berkerangka Islamisasi
Nama ProgramPenelitian Kompetitif
Nama SkemaProgram Kemitraan Masyarakat (PKM)
AbstrakPeningkatan hafalan al-Qur’an dikalangan anak-anak merupakan salah satu upaya penting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan memiliki pemahaman agama yang kuat. Menghafal al-Qur’an merupakan suatu sikap dan aktifitas yang mulia, dengan menggabungkan al-Qur’an dalam bentuk menjaga serta melestarikan semua keaslian al-Qur’an baik dari tulisan maupun pada bacaan dan pengucapan atau teknik melafalkannya (Sucinta Dewi. (2021).[1] Al-Qur'an tidak hanya sebagai kitab suci yang harus dibaca, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang harus dipahami dan diamalkan. Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi manusia yang didalamnya berisi tentang peringatan atau janji baik berupa ganjaran maupun hukuman, tetapi juga berisi perintah (Agus Setiawan.(2021).[2] Oleh karena itu, metode pengajaran hafalan al-Qur'an yang efektif sangat diperlukan agar anak-anak dapat menghafal dengan baik dan berurutan. TPA Jannatul Firdaus Siman, yang beralamatkan di Jl. Raya Siman, Desa Siman, Kecamatan Siman, Kab. Ponorogo, merupakan lembaga pendidikan agama yang di dedikasikan untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia serta pengetahuan Agama Islam bagi generasi muda. Berdiri sejak tahun 2019, TPA ini telah menunjukkan komitmennya dalam menyediakan pendidikan berkualitas dengan menggunakan metode Ummi, sebuah metode pengajaran al-Qur'an yang terstruktur dan efektif. Pada tahun ajaran 2024, TPA Jannatul Firdaus Siman memiliki jumlah santri sebanyak 35 orang. Para santri ini mendapatkan bimbingan intensif dalam membaca, menulis, dan memahami al-Qur'an, serta mempelajari dasar-dasar ajaran Islam. Metode Ummi yang diterapkan di TPA ini terkenal dengan pendekatan yang sistematis dan menyenangkan, sehingga memudahkan para santri dalam memahami dan menghafal al-Qur'an dengan baik. TPA ini dipimpin oleh Ustadz Salman Alfarisi, seorang pemimpin yang berdedikasi dan memiliki visi kuat dalam mengembangkan potensi santri. Di bawah kepemimpinan beliau, TPA ini telah berkembang pesat dengan dukungan dari 12 orang guru yang berkompeten dan berdedikasi tinggi. Para guru ini tidak hanya memberikan pengajaran yang berkualitas, tetapi juga menjadi teladan dalam sikap dan perilaku, sehingga santri mendapatkan pendidikan yang holistik. Sejak berdirinya, TPA Jannatul Firdaus Siman telah menjadi tempat yang nyaman dan kondusif bagi anak-anak dalam belajar agama. Lingkungan yang aman dan penuh kasih saying, di TPA ini turut mendukung proses pembelajaran yang efektif. Dengan fasilitas yang memadai dan program-program yang terstruktur, TPA ini terus berusaha memberikan yang terbaik bagi para santri, membimbing mereka untuk menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan taat kepada ajaran agama. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh TPA Jannatul Firdaus Siman adalah kesulitan para santri dalam melaksanakan program penghafalan al-Qurán khususnya pada Juz 30. Tantangan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya waktu yang tersedia bagi santri untuk menghafal di luar jam belajar, minimnya strategi pengajaran yang inovatif untuk memudahkan proses menghafal, dan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar dalam memberikan motivasi yang berkelanjutan. Para guru juga menghadapi kesulitan dalam menemukan metode yang paling efektif untuk membantu santri mengatasi hambatan ini. Dengan adanya permasalahan tersebut, TPA Jannatul Firdaus Siman berkomitmen untuk mencari solusi yang dapat meningkatkan kemampuan santri dalam menghafal al-Qur’an, khususnya Juz 30. Melalui berbagai upaya, termasuk pelatihan intensif, penggunaan teknologi pendidikan, dan peningkatan kerjasama dengan orang tua dan masyarakat, diharapkan para santri dapat menghafal Juz 30 dengan lebih mudah dan efektif. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan modernisasi, metode pengajaran yang diterapkan perlu terus disesuaikan dan ditingkatkan agar dapat memberikan hasil yang optimal. Ada satu metode menghafal al-Qur’an yang dicoba oleh lembaga yaitu metode 4T 1M yaitu Tasmi’, Tilawah, Tafhim, Tikrar dan Murajaah. Saat ini, TPA Jannatul Firdaus memerlukan pendampingan dalam penerapan metode 4T 1M tersebut untuk meningkatkan hafalan al-Qur'an para santri/wati. Dengan penerapan metode ini, diharapkan anak-anak dapat menghafal al-Qur'an dengan lebih baik, memahami isi dan kandungannya, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, program pendampingan penerapan metode 4T 1M di TPA Jannatul Firdaus Desa Siman ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kualitas hafalan al-Qur'an santri/wati. Program ini juga bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para pengajar di TPA Jannatul Firdaus agar mereka dapat menerapkan metode ini dengan baik dan berkesinambungan. Melalui program ini, diharapkan terbentuk generasi yang tidak hanya mampu menghafal al-Qur'an, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, anak-anak di Desa Siman dapat tumbuh menjadi individu yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia, serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan bekal al-Qur'an yang kokoh.
Pengusul Wahyu Septrianto, S.Ag., M.Ag.
Anggota 1 Deki Ridho Adi Anggara, S.Ud., M.Ag.
Anggota 2 Wahyu Septrianto, S.Ag., M.Ag.
Tahun Penelitian2024
Sumber DanaUNIDA GONTOR
Dana Non DiktiIDR 0.00