Pendanaan Buku 100 Tahun Gontor

JudulNisaiyyah Sebagai Kurikulum Pendidikan Perempuan: Falsafah dan Implementasi
Nama HibahHibah Internal Penelitian
Nama ProgramProgram 100 Tahun Gontor
Nama SkemaPendanaan Buku 100 Tahun Gontor
AbstrakDalam dinamika masyarakat kontemporer, pendidikan perempuan menghadapi tantangan besar . Di satu sisi, perempuan dituntut aktif dan produktif dalam berbagai sektor publik—politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Namun di sisi lain, terjadi pergeseran cara pandang yang signifikan terhadap peran, identitas, dan nilai-nilai perempuan dalam perspektif Islam. Banyak perempuan muda mulai menjauh dari nilai-nilai dasar keislaman dalam membentuk jati dirinya. Orientasi hidup modern sering kali mengabaikan adab, tanggung jawab domestik, serta keseimbangan peran antara keluarga dan masyarakat. Krisis keteladanan, lemahnya pemahaman terhadap fikih wanita, dan maraknya narasi liberalisme gender menjadi tantangan serius dalam pendidikan Islam kontemporer. Permasalahan ini menegaskan pentingnya sistem pendidikan yang mampu membina perempuan Muslimah secara utuh—tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga anggun dalam akhlak, tangguh secara spiritual, dan terampil dalam kehidupan. Di tengah krisis tersebut, Pondok Modern Gontor Putri menawarkan sebuah model pendidikan khas melalui kurikulum Nisaiyyah. Materi ini merupakan sistem pembelajaran integral yang ditujukan khusus bagi santriwati, mencakup aspek-aspek kehidupan perempuan secara menyeluruh, mulai dari spiritualitas, moralitas, kesehatan, psikologi, hingga keterampilan praktis dan kepemimpinan sosial. Materi Nisaiyyah atau yang dikenal juga dengan keputrian, merupakan bagian integral dari sistem pendidikan khas Gontor Putri. Kurikulum ini dirancang untuk membentuk figur perempuan sitti-l-kull (all-round woman) yang mandiri, cerdas, dan anggun. Kurikulum ini tidak hanya membahas teori keislaman tentang perempuan, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan hidup seperti tata boga, tata rias, busana, dan etiket sosial. Lebih dari itu, Nisaiyyah juga menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, kesantunan, keibuan, dan kepemimpinan yang Islami. Tujuan utama dari pengajaran Nisaiyyah antara lain: (1) membentuk pribadi Muslimah nan anggun, yaitu perempuan yang tidak hanya tampil sopan dalam penampilan, tetapi juga berakhlak mulia; (2) memperluas pengetahuan tentang dunia perempuan dan keputrian, agar santriwati memiliki wawasan luas dalam menjalankan perannya di masyarakat; (3) menggali bakat dan kecenderungan melalui pembelajaran berbagai keterampilan hidup; (4) memperkaya pengalaman santriwati sebagai bekal untuk masa depan; (5) meningkatkan kreativitas dan kualitas diri melalui pelibatan aktif dalam kegiatan keputrian; dan (6) mempersiapkan diri sebagai figur sitti-l-kull yang mampu menjalankan berbagai peran perempuan dalam Islam. Dari sisi konten, materi Nisaiyyah mencakup pelajaran fiqih wanita, etiket dan sopan santun, psikologi perempuan, teori dan praktik keterampilan, serta kebersihan dan kesehatan. Materi ini tidak hanya diajarkan secara teoritis dalam ruang kelas, tetapi juga dipraktikkan melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti bagian dapur, bagian penerimaan tamu, staf Nisaiyyah, dan kesenian. Di samping itu, materi ini diintegrasikan ke dalam kegiatan kokurikuler seperti Khutbatul Arsy, Panggung Gembira, Festival Sitti-l-Kull, Happy Cooking, Fiqhun Nisa’, lomba memasak, Princess and Queen of Language, dan sebagainya. Lingkungan pondok yang sarat nilai dan keteladanan guru serta Ibu Nyai juga menjadi media hidden curriculum yang kuat dalam membentuk karakter santriwati. Materi Nisaiyyah tidak hanya relevan sebagai kurikulum pendidikan internal pondok, tetapi juga sebagai model pendidikan Islam berbasis gender yang kontekstual dan aplikatif. Namun sayangnya, hingga kini belum banyak penelitian akademik yang mengkaji secara serius dan mendalam konsep, struktur, serta implementasi Nisaiyyah sebagai sistem pendidikan perempuan. Research gap ini menjadi urgensi tersendiri bagi penelitian ini, agar warisan keilmuan dan praksis pendidikan Gontor Putri tidak hanya hidup dalam tradisi lisan dan praktik internal, tetapi juga terdokumentasi secara ilmiah dan sistematis. Terlebih lagi, dalam literatur pendidikan Islam, model kurikulum perempuan yang berakar kuat pada tradisi pesantren dan nilai-nilai Islam masih tergolong langka. Oleh karena itu, buku ini perlu ditulis. Tujuan utamanya adalah untuk mendokumentasikan, menganalisis, dan mengembangkan materi Nisaiyyah sebagai model kurikulum pendidikan perempuan Islam yang otentik. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri akar filosofis kurikulum Nisaiyyah, menjelaskan kontennya, mengevaluasi penerapannya, serta mengkaji dampaknya terhadap pembentukan jati diri santriwati Gontor Putri. Dengan pendekatan multidisipliner—filosofis, pedagogis, dan sosiologis—kajian ini diharapkan mampu menjawab berbagai pertanyaan mendasar tentang bagaimana seharusnya pendidikan perempuan dijalankan dalam kerangka nilai-nilai Islam.
PengusulDr. Hifni Nasif, S.Th.I., M.Ag.
Anggota 1Dr. Hifni Nasif, S.Th.I., M.Ag.
Anggota 2 Aulia Maulida Musthofafih, B.A., M.H.
Tahun Penelitian2025
Sumber DanaUNIDA GONTOR
Dana Non DiktiIDR 0,00