Pendanaan Buku 100 Tahun Gontor

JudulPendekatan Direct dan Indirect Instruction dalam Pendidikan Gontor: Analisis Filosofis dan Pedagogis terhadap Sistem Pembelajaran Pesantren Modern
Nama HibahHibah Internal Penelitian
Nama ProgramProgram 100 Tahun Gontor
Nama SkemaPendanaan Buku 100 Tahun Gontor
AbstrakDalam dunia pendidikan kontemporer, para pakar pendidikan global menaruh perhatian besar terhadap efektivitas metode pembelajaran yang digunakan di ruang kelas. Perdebatan dan kajian ilmiah terus berlangsung mengenai pendekatan mana yang paling relevan dan berdampak dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi pergeseran paradigma yang signifikan dari model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered learning) menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Dalam bukunya Pedagogy of the Oppressed Paulo Freire menegaskan “Education must begin with the solution of the teacher‑student contradiction, by reconciling the poles of the contradiction so that both are simultaneously teachers and students.” Secara filosofis Freire menolak sistem pengajaran satu arah yang menjadi ciri utama Direct Instruction. Dalam Kalimat tersebut ia menjelaskan bahwa hubungan antara guru dan murid tidak boleh bersifat satu arah (guru mengajar, murid hanya menerima), melainkan harus dialogis di mana guru juga belajar dari murid, dan murid juga bisa mengajar dalam proses belajar yang aktif dan saling membangun. Hal Ini merupakan inti dari pendidikan yang membebaskan (liberating education) yang ia perjuangkan. Pendekatan seperti discovery learning, inquiry-based learning, dan project-based learning mulai mendapatkan tempat dalam banyak sistem pendidikan di seluruh dunia, termasuk dalam Kurikulum Merdeka di Indonesia. Namun demikian, pendekatan Direct Instruction (DI) yang berstruktur, sistematis, dan terukur juga masih tetap digunakan secara luas, terutama dalam konteks pembelajaran formal dan materi-materi fundamental yang membutuhkan penguasaan konsep secara eksplisit dan cepat. Di sisi lain, pendekatan Indirect Instruction (II) yang menekankan partisipasi aktif, eksplorasi, dan pembentukan makna secara mandiri juga menunjukkan efektivitas tinggi dalam membangun pemahaman mendalam dan karakter siswa. Sampai saat ini, kedua pendekatan tersebut tidak dapat sepenuhnya ditinggalkan atau digantikan satu sama lain. Keduanya memiliki konteks, keunggulan, dan masa berlakunya masing-masing. Di tengah stagnasi lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia pada awal abad ke-20, Pondok Modern Darussalam Gontor tampil sebagai pelopor reformasi pendidikan pesantren. Gontor bukan hanya meneruskan warisan pesantren tradisional, tetapi juga memperbaharuinya dengan pendekatan yang lebih sistematis, rasional, dan manajerial. Salah satu inovasi terbesarnya adalah sistem metodologi pembelajaran yang terpadu dan menyeluruh. Melalui model pengajaran yang tidak hanya terbatas di ruang kelas, tetapi juga membentuk seluruh aspek kehidupan santri selama 24 jam, Gontor menciptakan sebuah sistem yang bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter, adab, dan kepemimpinan. Selama hampir satu abad, sistem pendidikan ini tetap digunakan secara konsisten dan berhasil membentuk generasi yang berakhlak dan berwawasan luas, baik dalam skala nasional maupun internasional. Uniknya, Pondok Modern Darussalam Gontor telah menerapkan pembelajaran langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction) secara terpadu jauh sebelum para pakar pendidikan Barat memperdebatkan dan mengkaji pendekatan ini dalam kerangka teoritis. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk penerapan, membedakan karakteristik, dan menganalisis integrasi antara pendekatan Direct Instruction (DI) dan Indirect Instruction (II) dalam sistem pendidikan menengah KMI Gontor. Penelitian ini tidak hanya akan menguraikan praktik teknis dari kedua pendekatan tersebut, tetapi juga menyajikan analisis filosofis dan pedagogis yang mendasari cara keduanya dijalankan secara organik dan harmonis. Penerapan DI di Gontor tampak dalam struktur kelas: ceramah, tanya jawab, latihan rutin, evaluasi harian, dan hafalan. Guru memiliki peran dominan dan pengendali proses belajar. Indikator keberhasilan pendekatan ini tampak dari penguasaan materi-materi baik dalam bidang dirosat islamiyah, dirosat lughowiyah dan materi umum dalam waktu singkat dan terstruktur. Sebaliknya, II diterapkan dalam kegiatan fathul kutub (analisis kitab klasik), fathul mu'jam, diskusi kelompok, hingga tarbiyah amaliyah (praktik mengajar yang dilaksanakan oleh santri kelas 6 setelah pelatihan intensif selama satu pekan). Kehidupan pesantren harian juga sarat dengan pendekatan tidak langsung melalui pembiasaan adab, kedisiplinan, pengelolaan organisasi, hingga pembinaan jiwa kepemimpinan. Semua ini menjadi indikator praktik II dalam konteks nonformal yang sangat kuat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Dengan pendekatan Filosofis, pedagogis. Pendekatan filosofi untuk menelaah nilai-nilai dasar dan falsafah pendidikan Gontor yang menjadi fondasi integratif DI dan II. Sedang Pedagogis, untuk melihat bagaimana prinsip-prinsip pembelajaran langsung dan tidak langsung terwujud dalam praktik pembelajaran di Gontor. Secara teoritis, riset ini berkontribusi pada pengayaan model pedagogi Islam berbasis integrasi antara pendekatan Barat dan tradisi Islam. Secara praktis, penelitian ini memberikan gambaran aplikatif tentang bagaimana lembaga pendidikan Islam terutama pesantren dapat menerapkan pendekatan pembelajaran modern tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional. Akhirnya, penelitian ini diharapkan menjadi landasan penyusunan buku referensi yang tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga aplikatif, kontekstual, dan inspiratif. Dengan menyatukan pendekatan Direct Instruction dan Indirect Instruction dalam satu sistem pendidikan Islam yang khas, penelitian ini akan memperkaya literatur pedagogi Islam dan membuka ruang dialog antara pendidikan tradisional dan modern dalam upaya membangun sistem pembelajaran yang lebih bermakna di era global
Pengusul Saiful Anwar, M.Pd.
Anggota 1 Saiful Anwar, M.Pd.
Anggota 2 Muhammad Ahyama Afham, M.Pd.
Tahun Penelitian2025
Sumber DanaUNIDA GONTOR
Dana Non DiktiIDR 10.000.000,00