Pendanaan Buku 100 Tahun Gontor

JudulModel Penilaian Holistik Perguruan Tinggi Pesantren: Analisis Integrasi IPK dan IPKs dalam Membangun Karakter Mahasiswa di Universitas Darussalam Gontor
Nama HibahHibah Internal Penelitian
Nama ProgramProgram 100 Tahun Gontor
Nama SkemaPendanaan Buku 100 Tahun Gontor
AbstrakFenomena yang terjadi pada fresh gradute universitas baik di tingkat nasional maupun internasional adalah ketidaksiapannya dalam bekerja. Mereka tidak terlatih dengan kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja. Bahkan, sebagian besar dari mereka tidak mampu membaca (memahami) apa yang tersaji dalam laporan. Sehingga, banyak sektor perusahaan tidak memprioritaskan fresh graduate dalam perekrutan karyawan baru. Sebab kinerja fresh graduate yang dirasa kurang sehingga mereka masih perlu mengikuti progam internship/magang untuk mendapatkan kualifikasi. Selain kompetensi yang perlu ditingkatkan, fresh gradute juga perlu dikuatkan budi pekertinya (akhlakul karimah). Akhlakul karimah penting untuk membentuk pribadi yang baik mengingat degradasi moral tidak hanya terjadi pada remaja, akan tetapi pada mahasiswa bahkan pada alumni yang telah menyelesaikan pendidikan tingginya juga. Beberapa pelanggaran yang terjadi di dunia akademik tidak hanya tentang kode etik akademik (plagiarisme, falsifikasi data, pemalsuan ijazah/gelar, atau pelanggaran lainnya) saja, akan tetapi bentuk pelanggaran lain seperti korupsi, kekerasan seksual, pemerasan, dan sebagainya. Tak sedikit pula pelanggaran di sektor lain selain institusi pendidikan yang melibatkan oknum yang sebenarnya merupakan alumni perguruan tinggi. Kondisi di atas menyoroti urgensi pendekatan pendidikan holistik di perguruan tinggi yang tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual pada lulusannya, melainkan juga secara simultan mengintegrasikan kompetensi dalam bekerja dan akhlakul karimah. Sehingga yang dibutuhkan adalah pendidikan secara utuh dalam pilar iman, ilmu, dan amal. Sistem pendidikan holistik yang menyentuh dimensi spiritual, intelektual, dan keterampilan ini tidak bisa dibentuk tanpa adanya dinamika pendidikan selama 24 jam. Filsafat Kyai Gontor tentang pendidikan, “Apa yang kamu lihat, apa yang kamu dengar, dan apa yang kamu rasakan adalah pendidikan” menjadi prinsip dasar sistem pendidikan holistik yang diterapkan di Universitas Darussalam Gontor (UNIDA), dengan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)-nya yang berjalan secara berkelanjutan. Untuk mengukur keberhasilan pendidikan holistik ini dalam membentuk kepribadian mahasiswa, diperlukan sistem pengukuran, penilaian, dan evaluasi yang valid. Maka, di Universitas Darussalam Gontor yang merupakan universitas berbasis pesantren mempunyai dua sistem penilaian yang terinintegrasi, yakni IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dan IPKs (Indeks Prestasi Kepesantrenan). Fokus riset yang dikembangkan dalam studi ini adalah tentang integrasi sistem penilaian antara IPK dan IPKs. Riset ini didasarkan pada keunikan sistem penilaian IPK yang diintegrasikan dengan IPKs sebagai model penilaian pendidikan holistik di universitas berbasis pesantren yakni UNIDA Gontor. IPK menilai kemampuan akademik mahasiswa pada setiap mata kuliah yang diambil. Dalam kurikulum perguruan tinggi berbasis pesantren terdapat mata kuliah umum (universitas) yang wajib diambil setiap mahasiswa yakni di antaranya mata kuliah Woldview Islam, Epistemologi Islam, Studi Qur’an dan Studi Hadist. Mata kuliah tersebut membekali mahasiswa terkait pandangan hidup Islam yang diinternalisasi melalui pengetahuan yang nantinya akan melahirkan produk-produk keputusan dalam setiap tindakan yang benar sesuai dengan kaidah syari’at Islam. Dengan demikian dapat terbentuklah akhlakul karimah. Adapun mata kuliah khusus (progam studi) adalah mata kuliah wajib prodi yang perlu diambil yang akan membekali mereka pengetahuan tentang progam studi secara teoritis sekaligus kemampuan praktis terkait progam studi yang akan membekali siswa untuk kehidupan pasca alumni nanti. Adapun penilaian IPK telah mencakup mata kuliah umum dan khusus ini. Adapun IPKs secara lebih luas menilai berbagai kegiatan mahasiswa mencakup 4 aspek di antaranya yakni olah pikir, olah dzikir, olahraga, dan olahrasa. Dengan dinamika pendidikan 24 jam di UNIDA Gontor semua kegiatan mahasiswa direkognisi ke dalam sistem Angka Kredit Penunjang Akademik (AKPAM) yang selanjutnya menjadi komponen penilaian IPKs mahasiswa dengan melalui proses ekstrak menjadi 15 kompetensi. Kompetensi tersebut adalah creativity, analytical thinking, cognitive flexibility, critical thinking, complex problem solving, discipline & moral consciousness, sincerity & service orientation, islamic brotherhood, social commitment, emotional intelligent, coordinating with others, negotiation, judgment & decision making, leadership & social influence, dan self reliance. Semakin aktif mahasiswa mengikuti dinamika pendidikan di UNIDA Gontor yang terdiri lebih dari seribu kegiatan akan terekognisi IPKs-nya tinggi pula dengan pengklasifikasian 15 kompetensi di atas. Sehingga, mahasiswa dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan kompetensinya yang perlu ditingkatkan pada semester selanjutnya. Tema yang diteliti mempunyai relasi kuat dengan nilai pendidikan Gontor dalam sistem hidden curriculumnya karena mengelaborasi integrasi antara sistem penilaian dalam pendidikan holistik berbasis IPK dan IPKs. Metode pengumpulan data dalam studi ini selain dari buku-buku, jurnal, dokumentasi, dan arsip-arsip UNIDA Gontor juga dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan perumus dan pengembang aplikasi SIAKAD yang di dalamnya terdapat dua sistem penilaikan berbasis IPK dan IPKs, kemudian melakukan wawancara dengan Biro Administrasi Akademik (BAA) dan Direktorat Kepesantrenan (DKP) UNIDA Gontor. Hasil studi ini bisa menjadi kontribusi yang sangat penting dalam menginspirasi lembaga perguruan tinggi yang lain, khususnya lembaga perguruan tinggi berbasis pesantren untuk mengembangkan dua sistem penilaian terintegrasi IPK dan IPKs. Dengan tujuan dalam rangka mewujudkan pendidikan holistik untuk membentuk karakter lulusan perguruan tinggi yang baik kualifikasinya baik intelektual, spiritual maupun moralnya. Sehingga, Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari 5 pembahasan, yaitu Pertama, Bagaimana konsep pendidikan holistik?, Kedua, Bagaimana paradigma pendidikan holistik di UNIDA Gontor?, Ketiga, Bagaimana Sistem penilaian berbasis IPK di UNIDA Gontor? Keempat, Bagaimana sistem penilaian IPKs di UNIDA Gontor Dan terakhir bagaimana integrasi sistem penilaian IPK dan IPKs dalam model pendidikan holistik di UNIDA Gontor?
Pengusul Cela Petty Susanti, M.Pd.
Anggota 1 Cela Petty Susanti, M.Pd.
Anggota 2Dr. Cecep Sobar Rochmat, S.Th.I., M.Pd.I.
Tahun Penelitian2025
Sumber DanaUNIDA GONTOR
Dana Non DiktiIDR 0,00