Pendanaan Buku 100 Tahun Gontor

JudulManagemen Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Experimental Learning di Gontor
Nama HibahHibah Internal Penelitian
Nama ProgramProgram 100 Tahun Gontor
Nama SkemaPendanaan Buku 100 Tahun Gontor
AbstrakFokus Penelitian ini adalah bahasa yaitu managemen pembelajaran bahasa arab berbasis experimental learning di Gontor. Gontor merupakan salah satu pesantren di Indonesia yang focus terhadap Pembelajaran Bahasa Arab. Di Gontor bahasa arab tidak hanya sebagai mata pelajaran, tetapi sebagai bahasa kehidupan yang digunakan secara aktif dalam aktivitas kegiatan harian santri.(Rochmat et al. 2022) Hal ini menciptakan suasana belajar yang otentik dan kontekstual sesuai dengan prinsip pembelajaran experimental learning. System pembelajaran bahasa arab berbasis experimental ini sudah dilaksanakan dengan baik karena adanya managemen pembelajaran yang terorganisir.(Zaid 2012) Dalam dunia pendidikan, managemen pembelajaran merupakan cabang dari managemen pendidikan yang berfokus pada pengelolaan proses belajar mengajar secara sistematik dan berkesinambungan.(Setiawan, Mukti, and Syaukani 2021) Secara teoritis, menagemen pembelajaran mencakup empat fungsi utama yaitu perencanaan pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan pengawasan pembelajaran.(Terry and Rue 2020, 37) Keempat fungsi ini berperan penting dalam menjamin proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.(Misra 2004, 6) Dalam konteks pembelajaran bahasa arab di Gontor, managemen pembelajaran bahasa arab tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan linguistic, tetapi juga membentuk karakter dan kebiasaan santri. Managemen pembelajaran berbasis experimental learning merupakan proses pembelajaran berbasis pengalaman(Jackson 2016) yang merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran pedagogis yang dikembangkan David Kolb, yang menyatakan pembelajaran dapat berlangsung efektif jika peserta didik terlibat langsung dalam pengalaman kongkret, merefleksikan, membentuk konsep abstrak dan akhirnya menguji kembali dalam situasi yang baru.(A. Y. Kolb and Kolb 2004; D. A. Kolb and Plovnick 1974) Dalam konteks pembelajaran bahasa arab, experimental learning sangat relevan karena pembelajaran bahasa dapat berkembang dengan baik melalui latihan aktif dan situasi komunikasi yang nyata. (Anggreni 2020; McCarthy 2010) Pembelajaran tidak lagi bersifat pasif dan berpusat kepada guru, tetapi memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami, mengobservasi, menganalisis, dan mencoba kembali penggunaan bahasa dalam berbagai situasi dan konteks. Pendekatan ini memungkinkan pembentukan kompetensi bahasa yang integrative dan aplikatif. Pembelajaran bahasa arab di Gontor diterapkan secara formal di dalam kelas dan informal luar kelas. Pembelajaran di kelas dilakukan untuk membangun keterampilan reseptif dan produktif bahasa arab santri. Setidaknya ada tiga strategi utama dalam pembelajaran bahasa arab di kelas, yaitu kurikulum, metode pembelajaran, dan penguatan nilai. Sedangkan pembelajaran di luar kelas atau informal dilakukan dengan menjadikan lingkungan pondok menjadi laboratorium bahasa arab yang hidup. Santri diwajibkan berbahasa arab dengan disiplin bahasa yang ketat baik pada kegiatan wajib seperti muhadhorah, muhadasah, maupun pada kegiatan lain di asrama. System ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari system pembelajaran berbasis experimental learning. (Pikri 2022, 346) Penerapan experimental learning pada pembelajaran bahasa arab di Gontor tidak mungkin berjalan efektif tanpa adanya dukungan managemen pembelajaran yang kuat. Tahap perencanaan dimulai dari penetapan tujuan pembelajaran yang jelas dan realistis, pengembangan kurikulum bahasa arab, dan perencanaan sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Perencanaan ini mengacu kepada niai-nilai Gontor yang ditanamkan secara kuat oleh kiai. Tahap pengorganisasian pembelajaran menyangkut pengelolaan sumber daya manusia seperti guru, musyrif, pengurus, asrama, dan santri seluruhnya terlibat sebagai penggerak kegaitan bahasa arab di Gontor. Organisasi kegiatan pembelajaran bahasa arab dilakukan dengan jelas seperti penjadwalan, pelaporan, dan distribusi tanggung jawab. Sedangkan pengorganisasian sumberdaya non manusia seperti ruang kelas, laboratoium, media pembelajaran, diatur untuk memaksimalkan proses pembelajran berbasis experimental learning. Tahap pelaksanaan merupakan titik aktualisasi dari semua rancangan yang telaj disusun. Guru tidak hanya sekadar menjadi pusat pembelajaran, melainkan fasilitator yang menciptkaan pengalaman pembelajan bagi santri. Santri dilibatkan dalam berbagai kegiatan baik di kelas maupun di luar kelas. Mereka diberi kesempatan untuk berlatih, berekspresi, dan mengembangkan ketarampilan berbahasa arab melalui kegiatan dan interaksi yang nyata di lingkungan pondok. Suasana belajar dibangun secara kondusif dan komunikatif. Managemen pelaksanaan ini dilandasi oleh nilai-nilai pondok, kedisiplinan, kemandirian, dan tanggungjawab yang menjadi ciri khas pendidikan di Gontor. Managemen pengawasan pembelajaran menjadi bagian integral dari proses manajerial yang menjamin mutu dan kesinambungan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran dilakukan secara berkala melalui tes tulis, lisan dan praktik. Selain itu, refleksi bersama antara berbagai lembaga, pengurus, guru, dan santri dilakukan secara berkeesinambungan guna mengevaluasi efektivitas pendekatan pembelajaran yang dilakukan. System pengawasan yang dilakukan dari tingkat paling atas yaitu pimpinan pondok sampai ke pengurus penggerak bahasa di asrama dilakukan untuk memperbaiki system dan strategi pembelajaran. Secara keseluruhan, penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan keberhasilan Gontor dalam managemen pembelajaran bahasa arab dengan system experimental learning. Dengan menerapkan system managemen pembelajaran secara sistematik dan menintegrasikannya dengan experimental learning, Gontor mampu menciptakan lingkungan (Ajyad and Yusuf 2022, 27–28) dan ekosistem pembelajaran bahasa arab yang tidak hanya beroritentasi pada hasil akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter, budaya bahasa, dan kesadaran spiritual.
PengusulAssoc. Prof. Dr. Ihwan Mahmudi, S.H.I., M.Pd.
Anggota 1 Siti Nikmatul Rochma, S.Pd., M.Pd.
Anggota 2 Ainun Amalia Zuhroh, M.H.
Tahun Penelitian2025
Sumber DanaUNIDA GONTOR
Dana Non DiktiIDR 0,00