Pendanaan Buku 100 Tahun Gontor

JudulSistem Ilqa’ Mufradat dan Muhadatsah; Strategi Penguatan Bahasa Asing di Pondok Modern Gontor
Nama HibahHibah Internal Penelitian
Nama ProgramProgram 100 Tahun Gontor
Nama SkemaPendanaan Buku 100 Tahun Gontor
AbstrakPenguasaan bahasa asing, terutama Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, merupakan elemen krusial dalam membentuk generasi santri yang tidak hanya religius, tetapi juga adaptif terhadap dinamika global. Dalam sistem pendidikan pesantren, penguasaan bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana internalisasi nilai dan karakter. Pondok Modern Darussalam Gontor telah lama dikenal sebagai pionir dalam penerapan sistem pembelajaran bahasa asing yang terintegrasi, dengan menekankan penguasaan melalui pembiasaan dan praktik langsung. Proposal penyusunan buku ini berangkat dari kenyataan bahwa meskipun Gontor telah menjalankan berbagai program unggulan seperti Tawzi’ al-Mufradat (pembagian kosa kata harian) dan al-Muhadatsah (latihan percakapan), namun belum ada dokumentasi akademik yang komprehensif dan sistematis mengenai praktik-praktik tersebut yang dapat dijadikan rujukan oleh lembaga lain. Proposal ini bertujuan menyusun sebuah buku akademik sekaligus praktis yang tidak hanya menjelaskan strategi penguatan bahasa asing di Gontor, tetapi juga menyajikan dokumentasi praktik baik yang telah berjalan puluhan tahun dan terbukti efektif. Buku ini diharapkan menjadi referensi penting bagi kalangan pesantren lain, sekolah Islam terpadu, hingga para akademisi dan pengambil kebijakan pendidikan bahasa di lingkungan keislaman. Dengan pendekatan dokumentatif dan reflektif, buku ini akan memuat analisis filosofis, metodologis, dan kelembagaan yang melandasi program-program penguatan bahasa di Gontor. Buku yang dirancang terdiri atas enam bab utama, diawali dengan pengantar yang membahas peran strategis bahasa dalam pendidikan dan pembentukan karakter santri. Bab kedua akan mengulas secara mendalam landasan filosofis, ideologis, dan kelembagaan dari sistem pengajaran bahasa asing di Gontor, yang berpijak pada semangat kemandirian, disiplin, dan integrasi nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Bab ketiga secara khusus mengulas metode Tawzi’ al-Mufradat, yakni sistem pembagian kosakata harian kepada para santri yang dilakukan secara terstruktur dan kontinyu, bertujuan untuk memperluas penguasaan kosa kata pasif dan aktif secara alami. Bab keempat berfokus pada al-Muhadatsah, yaitu kegiatan pembiasaan santri dalam praktik berbicara sehari-hari menggunakan Bahasa Arab dan Inggris, baik dalam konteks formal maupun informal. Praktik ini bukan hanya melatih kefasihan dan spontanitas, tetapi juga membentuk keberanian, kepercayaan diri, serta budaya komunikasi yang positif antar sesama santri. Bab kelima memaparkan kegiatan pendukung yang memperkuat program penguasaan bahasa asing, antara lain Tahsin al-Lughah (perbaikan dan pelatihan bahasa), latihan khutbah dalam dua bahasa, serta pementasan drama berbahasa asing sebagai bentuk penginternalisasian ekspresi bahasa dalam konteks kehidupan sosial. Bab keenam akan menjadi refleksi atas temuan dan praktik di lapangan, disertai dengan evaluasi dan rekomendasi implementatif yang dapat diterapkan oleh lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Dengan demikian, buku ini tidak hanya bersifat deskriptif, tetapi juga inspiratif dan aplikatif. Penyusunan buku dilakukan dengan metode studi lapangan, wawancara mendalam dengan para pengurus bahasa, guru pembimbing, dan santri, serta kajian pustaka terkait teori pendidikan bahasa, pendekatan komunikatif, dan sistem kokurikuler pesantren. Tim penyusun juga akan menyertakan proses validasi melalui review oleh pakar pendidikan pesantren dan bahasa. Secara teknis, penyusunan buku ini dirancang dalam waktu enam bulan. Pada bulan pertama akan dilakukan pengumpulan data awal dan kajian literatur. Bulan kedua difokuskan pada observasi langsung dan wawancara di lingkungan Pondok Modern Gontor. Bulan ketiga diarahkan pada penyusunan kerangka dan draf awal buku. Bulan keempat diisi dengan penulisan naskah lengkap. Selanjutnya, bulan kelima digunakan untuk revisi berdasarkan masukan pakar, dan bulan keenam merupakan tahap finalisasi, termasuk penyuntingan, desain layout, dan persiapan penerbitan serta distribusi buku dalam format cetak dan digital. Target utama dari kegiatan ini adalah menghasilkan satu naskah buku siap cetak sebanyak ±150 halaman yang dapat digunakan sebagai bahan pelatihan guru bahasa, referensi pengelola pesantren, hingga bahan ajar dalam program pelatihan bahasa asing berbasis nilai karakter. Buku ini juga ditargetkan untuk memperoleh ISBN dan didistribusikan dalam versi cetak dan digital agar dapat diakses secara lebih luas oleh publik dan institusi pendidikan Islam. Proposal ini sekaligus merupakan bentuk tanggung jawab akademik terhadap pentingnya sistem pendidikan bahasa di lingkungan pesantren yang tidak hanya menekankan aspek linguistik, tetapi juga pembentukan akhlak, karakter, dan budaya komunikasi. Buku ini akan menjadi kontribusi konkret dalam mendorong transformasi pendidikan bahasa asing di lembaga-lembaga Islam Indonesia yang selama ini kerap menghadapi tantangan dalam mengembangkan model pengajaran bahasa yang efektif dan kontekstual. Pondok Modern Gontor dalam hal ini menjadi studi kasus yang sangat relevan, mengingat pendekatannya yang holistik dalam membangun lingkungan bahasa. Program bahasa tidak hanya diletakkan sebagai mata pelajaran formal, tetapi ditanamkan sebagai budaya hidup harian di dalam kampus pesantren. Hal ini menjadikan bahasa bukan hanya sesuatu yang dipelajari, tetapi yang dihidupi, dipraktikkan, dan menjadi bagian dari pembentukan identitas santri. Karakter inilah yang menjadi keunggulan dari sistem Gontor dan layak untuk didokumentasikan secara akademik. Akhirnya, penyusunan buku ini diharapkan tidak hanya berhenti pada dokumentasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lahirnya berbagai inovasi pendidikan bahasa asing yang berbasis pesantren. Semangat kemandirian dan totalitas Gontor dalam mendidik santri melalui bahasa asing adalah warisan penting yang perlu diwariskan secara tertulis kepada generasi berikutnya. Dukungan terhadap penyusunan buku ini akan memperkuat posisi pesantren sebagai agen perubahan pendidikan di Indonesia, sekaligus sebagai pionir dalam menyinergikan nilai-nilai keislaman dengan penguasaan global skill seperti bahasa asing.
PengusulProf. Dr. Mohammad Muslih, MA.
Anggota 1Dr. Kholid Karomi, M.Fil.I.
Anggota 2
Tahun Penelitian2025
Sumber DanaUNIDA GONTOR
Dana Non DiktiIDR 0,00