Penelitian Stimulus Dosen

JudulSumber Ilmu Pengetahuan Menurut Badiuzzaman Said Nursi
Nama HibahHibah Program Relasi Gontor
Nama ProgramPenelitian Kompetitif
Nama SkemaPenelitian Stimulus Dosen
AbstrakDalam setiap peradaban, ada banyak perubahan yang terjadi dan berdampak pada perubahan pada diri manusia. Bisa dikatakan bahwa perubahan tersebut berasal dari ilmu pengetahuan yang berkembang. Problem fundamental dalam pembahasan ilmu pengetahuan adalah sumber dari pengetahuan itu sendiri. Dalam kajian filsafat Barat, ada tiga sumber pengetahuan, yaitu persepsi empiris, rasio dan intuisi. Namun, Barat lebih mengedepankan unsur indra dan akal, karena mereka berpendapat bahwa intuisi akan menjadikan kebenaran yang mudah sesat dan pengakuan yang kurang masuk akal. Maka dari itu, intuisi harus ditopang dengan konsep indra dan akal. Ilmu yang datang dari Tuhan dapat diperoleh melalui tiga cara yaitu indra yang sehat, berita yang benar (Al-qur’an dan Hadits) dan intelek. Berbeda dengan Barat yang lebih mementingkan rasio dan indra dan mengesampingkan intuisi, Islam justru memberikan posisi utama terhadap intuisi. Karena metode ini langsung datang dari Tuhan tidak melalui perantara atau modus pengetahuan seperti ini dikenal dengan “ilmu hudhuri” (Knowledge by Presence) yang menangkap objeknya secara langsung melalui kehadiran. Menurut Said Nursi, Al-Qur’an hadir sebagai ayat tertulis dan alam semesta merupakan ayat ayat wahyu dalam bentuk fisik. Inilah yang menjadikan Al-Qur’an dan alam semesta saling berhubungan, korespondensi ini muncul sebagai jawaban dari perseteruan epistemologi antara metode rasionalis yang memperoleh ilmu dari akal dan metode esoterik yang memperoleh ilmu dari intuisi. Untuk mendamaikan perseteruan ini, Nursi pun menyatukan hati dan rasio dengan panduan dari Al-Qur’an. Nursi juga berpandangan bahwa proses ilmu pengetahuan harus didasari dengan keimanan kepada Allah. Said Nursi memadukan antara ilmu pengetahuan dan ilmu agama dalam madrasah yang akan dibuatnya, Integrasi ilmu menurut pandangannya bahwa mata pelajaran agama harus diajarkan di sekolah sekuler (Maktab) dan ilmu-ilmu pengetahuan umum ada di sekolah agama (Madrasah), sehingga siswa terselamatkan dari hal-hal sekuler dalam beragama. Nursi percaya bahwa melalui konsep pendidikan berbasis iman, peradaban islam akan bangkit kembali dari keterputukannya. Disini peneliti menggunakan penelitian kualitatif dan kajian kepustakaan, dan beberapa metode, yaitu metode deskriptif dan analisis. Pada penelitian ini digunakan beberapa tahapan, pertama, mendeskripsikan beberapa data dari Said Nursi mengenai sumber ilmu pengetahuan. Kedua, menganalisa pemikiran Said Nursi tentang Sumber Ilmu Pengetahuan dengan argumentasi tokoh muslim lainnya. Adanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan sumbangan yang bermanfaat dan memacu peneliti selanjutnya untuk bertujuan dalam memperbaiki kesalahan konsep sains Barat melalui karya penelitiannya. Penelitian ini merupakan salah satu kajian literature atau kualitatif, yaitu penelitian yang menyangkut pengertian, konsep, nilai serta objek yang melekat pada kajian. Selain itu, penelitian ini menggunakan TKT 2 untuk menjawab problem utama dalam penelitian dengan beberapa data yang berhasil ditemukan. Pada akhirnya, kontribusi yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah publikasi jurnal ilmiah nasional di Rausyan Fikr: Jurnal Pemikiran dan Pencerahan (eISSN: 2580-5940| pISSN: 19790074) yang akan diterbitkan pada bulan Desember 2022.
PengusulDr. Nabila Huringiin, M.Ag.
Anggota 1 Achmad Reza Hutama Al Faruqi, S.Fil.I., M.Ag.
Anggota 2 Maria Ulfa, M.Fil.I.
Tahun Penelitian2022
Sumber DanaUNIDA GONTOR
Dana Non DiktiIDR 3.000.000,00